Monday, January 19, 2009

Warga Palestina Mencari Yang Tersisa di Bawah Puing-Puing Yang Hancur

Warga Palestina Mencari Yang Tersisa di Bawah Puing-Puing Yang Hancur (laporan)
[ 19/01/2009 - 03:31 ]

Gaza-Infopalestina : Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya sebuah tragedy kemanusiaan yang dialami warga pada hari ke 24 serangan yang meluluhlantakan Gaza. Apa yang terjadi di Gaza tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Semuanya hancur bersama hancurnya perasaan menyaksikan pemandangan yang menyedihkan.

Di gerbang Al-Karomah misalnya yang terletak di sebelah utara Gaza, tidak ada satupun makhluk hidup yang tinggal di sana. Di benteng Andalusia, bangunan yang terdiri dari enam tingkat terpecah berkeping-keping. Seperti gergaji yang patah jadi dua. Orang tua, anak muda, laki-laki dan perempuan datang dengan berjalan kaki mengais sisa-sisa bangunan.

Ke sebelah utara di wilayah Tawaam, tampak prahara kemanusiaan begitu mengerikan. Abu Yusuf yang sudah tua renta datang bersama kedua anaknya dengan berjalan kaki. Ia tinggal bersama anaknya di Tawa’am. Namun roket Israel telah meluluh lantakan rumahnya. Abu Yusuf menggambarkan kesedihanya akibat kehilangan semua anggota keluarganya. Ia tidak bisa melanjutkan ceritanya, sambil memandangi rumahnya yang hancur dengan tatapan yang dalam.

Haji Ajrami (88 tahun) yang mengalami perang tahun 1948, perang 1956 dan perang tahun 1967, terperangah menyaksikan hasil perang kali ini.

Jika diteruskan ke utara tampak jalanan begitu lengang. Pohon-pohon zaitun pada tumbang, kawat listrik terjuntai ke tanah, aliran airpun terhenti. Sejumlah keluarga yang dapat selamat dari kejahatan Zionis, kembali ke perkampungan mereka untuk mencari sisa-sisa keluarga yang diperkirakan masih hidup di bawah reruntuhan. Para ibu menangais puing-puing rumahnya. Dengan deraian air mata yang tak terputus, para wanita itu mengais-ngais sisa-sisa reruntuhan dan mengambilnya lalu dikumpulkan apa saja yang masih bisa diselamatkan. Mereka memasukanya ke kantong pelastik yang ditentengnya.

Adapun anak-anak kecil mereka, sibuk mengumpulkan sisa-sisa peluru serta mencong roket Israel yang telah menghancurkan rumah-rumah mereka. Mereka juga mengumpulkan selongsong peluru yang berserakan paska serangan Israel ke wilayah tersebut. Mereka mengumpulkanya untuk dijual kepada kolektor sebagai tambahan uang sakunya, katanya.

Kehancuran dan kerusakan yang ditimbulkan akibat kejahatan alat perang Israel, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang yang diyakininya akan selesai. Bahkan mungkin ini adalah awal dari perang yang lebih dakhsyat lagi. Korbannya sudah jelas, anak-anak dan wanita yang berada di bawah tank-tank dan roket Israel. (asy)

No comments:

Post a Comment