Tuesday, January 13, 2009

Buru Pejuang Hamas, Israel Andalkan Anjing Perang


Kompas Selasa, 13 Januari 2009 | 09:21 WIB

GAZA, SELASA — Tak mudah bagi tentara Israel menemukan persembunyian para pejuang Hamas. Setelah membombardir berbagai lokasi, kini mereka mengerahkan sejumlah anjing pelacak pintar untuk mengendus tempat persembunyian para pemimpin Hamas.

Anjing pintar itu digunakan juga untuk menghindari jatuhnya korban personel Israel karena jebakan bom yang banyak ditebar Hamas di Gaza. Sementara anjing bergerak, para tentara menunggu di tank sambil memonitor pergerakan hewan itu.

Para pelatih anjing memberikan perintah melalui radio kecil yang dipasang di kalung anjing. Informasi balasan akan ditunjukkan melalui kamera dan peralatan audio canggih yang dibawa si anjing.

Seorang warga Palestina di daerah perbatasan menyebut tentara Israel pengecut. “Tentara-tentara itu tidak berani keluar dari kendaraan lapis bajanya. Mereka ingin masuk ke negara kami dengan mengirimkan anjing-anjing mereka. Anjing-anjing itu memakai kamera dan ada walkie talkie di kakinya. Mereka masuk ke satu rumah, baru kemudian tank-tank tersebut menyusul dan para tentaranya keluar,” kata warga tersebut.

Anjing-anjing milik Tentara Pertahanan Israel (IDF) mendapatkan pelatihan khusus di Unit Oketz. Mereka memiliki sarana olahraga sendiri, bahkan pemakaman militer khusus. Mereka memilih anjing gembala Belgia yang posturnya kecil sehingga mudah dibawa jika terluka.

Sementara itu, intelijen Israel menyadari bahwa para pejabat senior Hamas ternyata bersembunyi di bunker yang dibangun Israel pada masa pendudukan tahun 1980-an. Banyak yang yakin bunker itu terletak di bawah rumah sakit Shifa.

Seperti dilansir Haaretz.com, Senin (12/1), dalam rapat kabinet sepekan lalu, kepala dinas rahasia Shin Bet, Yuval Diskin, mengungkapkan bahwa para pejabat senior Hamas bersembunyi di bawah rumah sakit itu karena yakin tidak akan dijadikan sasaran oleh Israel.

Namun, sumber di Palestina menyebutkan, tidak semua pejabat Hamas bersembunyi di bunker itu. Mereka lebih memilih berpindah-pindah antarbunker. Bunker-bunker itu terhubung dengan terowongan yang dibangun Hamas beberapa tahun terakhir.

RS Shifa adalah rumah sakit terbesar di pinggiran pantai dan dibangun saat Gaza dikuasai Mesir sebelum 1967. Selama pendudukan Israel pada pertengahan 1980-an, bangunan itu dirombak besar-besaran sebagai bagian untuk menunjukkan bahwa Israel telah memperbaiki kondisi warga Gaza.

Penguasa sipil Israel di wilayah itu membangun Gedung II RS Shifa. Gedung itu dilengkapi basement luas yang dibuat dari semen. Dulu ruang bawah tanah itu digunakan untuk laundry dan keperluan administrasi lainnya. (sun/har/tis)

No comments:

Post a Comment