Tuesday, January 13, 2009

Hukuman Kedua Intai Kaum Yahudi’

warnaislam.com 13/1/09 — Menurut kisah-kisah Taurat (Perjanjian Lama) yang dipertegas QS. Isro:4, Bani Israil (kaum Yahudi) akan berbuat kejahatan besar dua kali, dan mendapat hukuman dua kali pula atas perbuatannya itu.

Demikian dikemukakan wartawan senior dan pengamat Timur Tengah, H. Usep Romli HM, menanggapi kejahatan kemanusiaan Israel akhir-akhir ini. “Berbagai kejahatan memang sering dilakukan oleh Bani Israil waktu antara lain membunuh para Nabi, mengahalalkan riba, menganggap hina bangsa non-Yahudi,” paparnya.
Dikemukakan, beberapa tafsir Quran menggunakan kisah-kisah Israil (Israiliyat) untuk membahas masalah dua kali hukuman atas dua kali kejahatan terbesar Bani Israil (membunuh Nabi-Nabi dan mengubah hukum Taurat). Keduanya sudah ditimpakan, yaitu ditawan oleh Nebukadnezar, dijadikan budak belian di Mesopotamia, dan diusir dari Jerusalem oleh Titus. “Artinya, sekarang Bani Israil atau Yahudi sudah bebas dari hukumannya,” jelasnya.
Tapi, kata Usep, tak sedikit pula ahli tafsir Quran berpendapat, dua kejahatan dan dua hukuman itu, berlangsung pada periode berbeda, dan akan berlaku sepanjang zaman, selama Yahudi atau Israel masih terus berbuat kejahatan besar. Artinya, Bani Israil dulu sudah dihukum oleh Nebukadnezar dan Titus.
Bani Israil sekarang yang menjelma menjadi Israel, belum mendapat hukuman apa-apa. Imam Masjidil Aqsa (1960-1967), Syekh As’ad Bayudh At-Tamimi, dalam bukunya Zawaal Israail Khatmiyatul Quran (1982), ketika menafsirkan QS. Isra: 1-10, menjelaskan, kejahatan Bani Israil setelah masa Islam, terdiri dari dua macam pula dan akan menerima hukuman dua kali juga. Kejahatan dan hukuman pertama sudah dijatuhkan. Pertama, menolak kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad Saw. Penolakan, ancaman, serta makar terhadap Nabi Muhammad Saw, merupakan kejahatan besar pertama dari Yahudi. Atas perbuatannya itu, jatuhlah hukuman pertama: bangsa Yahudi diusir dari jazirah Arab, terutama etnis Yahudi Bani Nadhir yang dihancurkan di Khaibar tahun 4 Hijirah.
“Kekalahan di Khaibar hingga sekarang menjadi trauma bagi bangsa Yahudi Israel karena dikisahkan turun-temurun dan dijadikan bahan analisa, mengapa Yahudi Khaibar yang amat kuat, dilindungi benteng-benteng kokoh, dapat dikalahkan oleh umat Islam yang masih kecil,” jelas Usep yang pernah meliput kawasan Timur Tengah tahun 1990 ketika terjadi Perang Teluk I. “Tinggal sekarang hukuman kedua. Yaitu untuk kejahatan besar yang sedang berlangsung kini dan hari-hari mendatang. Mulai dari merampas tanah dan menganiaya bangsa Palestina, hingga mengacaukan dunia dengan kekuatan uang dan ideologi.”
Siapa yang akan menghukumnya? Usep merujuk pada QS. Isra:5. Yang akan menghukum Israel adalah generasi ibadallana uliy ba’sin syadid, hamba-hamba Allah yang gagah perkasa lahir batin. “Mereka ahli ibadah yang khusyuk, berakhlak baik, dan menguasai ketinggian ilmu dan teknologi,” jelas penulis dan budayawan Sunda yang tinggal di Cibiuk Kab. Garut ini.
Bangsa Yahudi atau Israel, sudah sangat tahu, siapa yang akan mengalahkan mereka, sehingga mereka menyiapkan antisipasi dengan mencegah agar generasi ibadallana uliy ba’sin syadid tidak lahir ke muka bumi. “Maka mereka ciptakan sarana-sarana yang membuat generasi muda lalai, tenggelam dalam kehidupan serba glamour, mabuk kesenangan duniawi, konsumen narkoba, pelaku maksiat, penikmat pornoaksi dan pornoaksi,” ujarnya. “Generasi Islam diharapkan tak akan dapat melawan Yahudi dan Israel, bahkan sangat mendukung mereka.”
Alhasil, pungkas Usep, sepanjang belum ada manusia atau generasi ibadallana uliy ba’sin syadid, Israel akan tetap merajai bumi dan merusak. “Suatu saat, melalui generasi ibadallana itu, Allah menimpakan hukuman kedua bagi kaum Yahudi.”*
penulis : ASM. Romli

No comments:

Post a Comment