Friday, January 16, 2009

Harus Ada Koordinasi untuk Memburu Pemimpin Sebagai Penjahat Perang


Harus Ada Koordinasi untuk Memburu Pemimpin Sebagai Penjahat Perang
[ 17/01/2009 - 02:15 ]

Gaza – Infopalestina: Menteri Kehakiman dan Urusan Tahanan Palestina, Muhammad Farj al Gul mengecam genosida dan kejahatan perang yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Dia menegaskan pentingnya memburu para pemimpin penjajah dan militer sebagai penjahat perang.
Dalam pernyataan yang diterima koresponden Infopalestina, Jum’at (16/01), Gul menegaskan tetap dan terus menuntut lembaga-lembaga internasional dan masyarakat internasional untuk mengekang penjajah dan menghentikan pembantaian, genosida, kejahatan perang serta penistaan HAM dan hukum kemanusiaan internasional yang dilakukan. Dia menegaskan pentingnya memejahijaukan para pemimpin Israel ke mahkamah internasional dan mengadili mereka sebagai penjahat perang.
Gul minta Israel menghentikan genosina ini dan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di Jalur Gaza. Dia meminta semua tahanan yang diculik selama perang dibebaskan semua. Dia menilai penculikan warga sipil merupakan kejahatan perang baru yang dilakukan pasukan penjajah Israel.
Gul mengatakan penjajah Israel menggunakan para sandera sebagai perisai manusia untuk melancarkan pembantaian terhadap rakyat Palestina. Bahkan sampai pada pelecehan terhadap hitup manusia, tawanan dan HAM. Di mana sejumlah orang dikumpulkan dalam satu rumah kemudian diberondong peluru dan roket ke arah mereka kemudian dibuang di jalan-jalan untuk dicabik-cabik tubuh mereka oleh anjing-anjing Israel sebagaimana yang terjadi di kampung Zaitun. Sebuah pembantaian terbesar di era modern ini.
Gul minta intervensi segera dan secepatnya untuk menyelamatkan manusian Palestina, HAM, hukum internasional dan mengadili penjajah secepatnya atas kejahatan yang dilakukan.
Kejahatan yang dilakukan Israel ini justru menambah kekuatan dan komitmennya berpegang teguh pada hak-hak nasionalnya. Dia menyerukan semua faksi perlawanan Palestina bersama menghadapi agresi biadab ini sampai mengusir mereka dari tanah Palestina, membebaskan blockade, menentukan nasib sendiri dan mendirikan Negara Palestina merdeka dengan ibukota al Quds. (seto)

No comments:

Post a Comment